Tuesday, 28 May 2013

SNMPTN 2013: Terima kasih panitia seleksi...terima kasih

    Kemaren sore setelah hampir lima hari menikmati hidup -hampir tanpa beban, hahaha- di dalam sebuah tempat tinggal yang nyaman, hijau, dan bersih, pacar saya memberitahuku begini: "Pengumuman SNMPTN diajukan tgl 27 Mei sekitar jam 18.00. sumber: @info_SNMPTN". Disusul sms dari +000000:"BidikMisi: Salam Pendidikan, Pengumuman SNMPTN dapat dilihat dialamat http://gs.im/x09vk?60051560 mulai pukul 16.00 ini.Semoga bermanfaat." Sontak organ dalam tubuhku berdegub kencang bak mesin diesel yang berputar, ini adalah bentuk respon yang tidak pernah saya buat-buat karena secara alamiah saja si organ menghendaki yang demikian. Setelah mematikan tv, langkah gontai menghiasi kegirangan saya menuju ke kamar mandi. Sambil terus bernyanyi dan bersenandung, gayung demi gayung mengguyurkan isinya ke seluruh badan. Airnya begitu dingin, sehingga proses "membersihkan badan" itu berlangsung begitu cepat. Kala itu bbm masuk padat sekali-maklum artis, hehehe. Singkat cerita sambil terus membalas bbm masuk, ku tunggangi Honda dan dalam beberapa menit saja saya telah sampai di sebuah warung internet favorit saya -sebenernya ngga favorit, berubung yang paling deket dan paling nyaman ketimbang yang lainnya bro n sist-. Dalam benak saya: "saya menerima hasil seleksi ini sepenuhnya. saya siap, karena saya tahu Tuhan-lah yang memilihkan hasil keputusan itu terbaik untuk saya"-dengan kata lain saya ngga begitu ngarep bisa gol, tapi juga ngga  berarti saya pesimis, saya menerima keputusan yang ada-. Tapi entah kenapa hati saya begitu senang, seolah-olah meledak-ledak ngga karuan rasanya.

    tik tik tik...., www.snmptn.ac.id/hasil-seleksi. Alhamdulillah sekali yah, aksesnya super cepat dan ngga lemot sama sekali. Pasalnya situs yang suka di-surf beribu-ribu orang benar-benar bikin mati muda kayak waktu pendaftaran on-line SNMPTN bulan Februari lalu. Gimana ngga mati muda, tanda loading itu getol banget muter bak kipas angin-hahaha- dengan monitor blank. Dan berujung pada pesan permintaan maaf karena server sedang sibuk. Damn. Beralih ke laptop: dalam hitungan detik saja saya disunguhi input untuk mengakses hasil seleksi yang sudah berbulan-bulan menggantung di angan-angan ku. dan jeng...jeng...hasil seleksi itu menyisakan respon abu-abu yang mendalam bagi ku. "Maaf Anda tidak dinyatakan lulus SNMPTN 2013".


    Beginilah respon abu-abu yang saya maksud, ada dua sisi repon yang saya rasakan:

Pertama, saya merasa 'sedikit' kecewa dengan hasil seleksi itu. Ada beberapa orang terdekat saya yang mengharapkan saya bisa gol jalur seleksi ini. Bahkan sejak awal pendaftaran pun mereka lah yang 'mempengaruhiku' untuk ikut. Sementara itu, sebelum kepulangan saya dari Kalimantan pertengahan bulan Februari lalu, saya telah mengantongi keputusan-keputusan berkaitan dengan masa depan saya.
1. Setelah diwisuda saya akan bekerja terlebih dulu.
2. Saya akan membangun hidup yang lebih baik lagi untuk keluarga besar saya.
3. Saya akan membangun rumah pribadi saya beserta isinya dengan uang saya sendiri.
4. Saya akan menempuh pendidikan tinggi negri dengan uang saya sendiri.
5. Saya akan menikah dengan wanita idaman saya -entah siapa, Tuhan pasti memilihkan untukku yang terbaik- setelah saya siap lahir dan batin.
6. Saya akan terus belajar, saya optimis, hidup saya tidak boleh berhenti begitu saja. Saya sukses dunia wal akhirat. Amin.

Saya mantap dengan keputusan-keputusan itu. Hingga suatu hari, setelah ujian praktik kejuruan rampung. Seorang teman saya mengajak untuk ditemani ke ruang BK. Entah ada urusan apa gerangan, saya tidak tahu. Tanpa sadar saya turut dibujuk oleh guru BK jurusan Geologi Pertambangan, panggil saja Bu R, untuk mengikuti seleksi masuk PTN secara undangan. Pada awalnya saya ngotot menolak rayuan itu. Saya masih bersikukuh dengan keputusan yang saya bawa terbang dari Kelimantan ke Jogja itu. Kegalauan saya memuncak, saya bingung jalan mana yang harus saya tempuh. Sementara ibu saya sendiri, juga tidak pernah mau menanggapi dunia perkuliahan yang acap kali saya perbincangkan. Beliau hanya diam saja. Hari demi hari beban kegalauan itu makin menumpuk, dan saya sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak itu sementara deadline pendaftaran dan finalisasi sudah tinggal beberapa hari lagi. Saya putuskan SAYA IKUT dan harus berkali-kali niatan ini saya utarakan demi mendapat persetujuan dari Ibu saya. Lagi-lagi yang saya dapati hanya kebisuan. Saya tahu kebisuan macam apa yang dimiliki Ibu ku itu. Jelas, masalah keuangan, Ibu saya masih menyekolahkan adik saya yang sekarang masih SMP. Saya coba lagi, dan saya meyakinkan, saya tidak akan meminta uang kuliah dari Ibu, saya akan berusaha sendiri, saya pasti bisa. Saya hanya ingin Ibu merestui niatan Dika untuk kuliah. Itu saja sudah cukup. Kembalilah Tuhan membukakan pintu surga buat saya: Ibu ku menyetujui pendaftaran seleksi ini. Singkatnya, ada banyak proses dan perjuangan yang saya jalani selama ini. Orang-orang terdekat saya turut berjuang demi saya lolos seleksi. Dan kemarin sore, hasil seleksi itu belum berpihak kepadaku. Sekali lagi, hasil seleksi itu mengecewakan banyak orang terdekat saya dan saya (mungkin, alhamdulillah tidak berlarut-larut)

Kedua, saya merasa 'seneng' dengan hasil seleksi itu. Kegirangan saya ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pokoknya saya bahagia aja mendapati hasil seleksi yang menyatakan saya tidak diterima. Kemungkinan -saya mencoba mendalami apa sebenarnya arti kebahagiaan yang sedang menjangkitiku ini- karena keputusan-keputusan masa depan ku tidak lama lagi akan saya jalani. Toh, keadaan keluarga saya saat ini masih dalam gelombang yang kerap kali pasang, begitu menggelegar, saya harus bisa merubah hidup ini. Artinya saya adalah kunci keluarga, sayalah yang bisa membuka kunci itu. Saya yakin Tuhan akan kasih jalan. Tuhan tidak tidur. Saya pasti bisa. Saya bisa. Sukses...

Alih-alih melihat apa yang sedang happening di facebook, yang saya temui adalah status berkaitan dengan SNMPTN. Dari sekian banyak teman sejurusan yang mengikuti seleksi, sampai detik ini belum ada 'fenomena langka' (baca: kabar diterima) yang terjadi. Semuanya...dinyatakan tidak lulus seleksi. Ya ya ya, Yuck, life doesn't end this fast. hahaha... Saya ucapkan terima kasih kepada panitia seleksi, hasil keputusan untuk saya bagus banget. Terima kasih ya... LOL.

No comments:

Post a Comment